HARIANSOLORAYA.COM, BATAM — Tokoh masyarakat Kepulauan Riau, Yan Fitri, mengimbau seluruh pengusaha di Kota Batam yang memiliki wilayah usaha kelistrikan agar segera menjalin kerjasama resmi dengan PT PLN Batam. Imbauan ini disampaikan sebagai respons atas pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan penyedia energi dalam menjaga stabilitas pasokan listrik di kawasan industri strategis seperti Batam.
Menurut Yan Fitri, masih terdapat beberapa pemilik Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum (IUPTLU) yang belum menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN Batam. Padahal, kerja sama tersebut dinilai krusial untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang bergantung pada ketersediaan energi listrik yang andal.
“Saya imbau kepada para pemilik wilayah usaha dan pemegang IUPTLU yang belum menjalin kerja sama dengan PLN Batam agar segera melaksanakannya. Ini demi kebaikan bersama, demi stabilitas energi dan kelangsungan ekonomi Batam,” kata Yan Fitri dalam keterangannya, Rabu (19/6/2025).
Ia juga menegaskan bahwa Kota Batam merupakan kawasan strategis nasional yang mengandalkan industri dan perdagangan bebas. Oleh sebab itu, dukungan dari sektor usaha terhadap kebijakan energi sangat diperlukan, terlebih mengingat PLN Batam tidak menerima subsidi dari pemerintah pusat.
“PLN Batam tidak disubsidi seperti di daerah lain. Maka sudah sewajarnya dunia usaha turut berperan aktif dalam mendukung kebijakan PLN agar energi tetap tersedia dengan baik,” tegasnya.
Yan Fitri menggarisbawahi bahwa kestabilan energi menjadi tulang punggung bagi investor dan pelaku bisnis untuk mengembangkan usaha di Batam. Tanpa dukungan penuh dari semua pihak, terutama dari para pemilik IUPTLU, dikhawatirkan ketahanan energi akan terganggu dan berdampak pada ekosistem ekonomi secara keseluruhan.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa pengusaha di Batam telah banyak diuntungkan oleh status Batam sebagai kawasan perdagangan bebas, termasuk bebas dari bea masuk untuk barang-barang impor. Dengan begitu, menurutnya sudah selayaknya pelaku usaha ikut serta menjaga infrastruktur dasar seperti listrik.
“Kalau urusan pajak dan bea masuk sudah banyak diberi kelonggaran, masa urusan listrik saja masih keberatan? Ini bentuk tanggung jawab kolektif kita demi kemajuan bersama,” ujar Yan Fitri.
Imbauan ini menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan Batam sebagai pusat pertumbuhan industri yang mandiri dan berdaya saing, menuju visi nasional Indonesia Emas 2045.
Dengan kolaborasi aktif antara pengusaha dan penyedia energi seperti PLN Batam, diharapkan tercipta sistem kelistrikan yang tangguh, berkelanjutan, dan mendukung target pembangunan jangka panjang di Batam dan sekitarnya. (*)
Eksplorasi konten lain dari Harian Solo Raya
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.