Hariansoloraya.com, Gorontalo – Seorang warga asal Desa Kenari, Andre Yusuf (21) diduga dikeroyok oleh 4 orang yang berasal dari Desa Babalonge, Kecamatan Lemito.
Peristiwa pengeroyokan itu bermula saat keluarga pelaku membuat keributan disekolah, melihat kejadian itu, korban Andre langsung melapor ke pihak sekuriti sekolah, namun tidak dilakukan penindakan.
“Sekuriti bilang nanti mereka yang tangani, serta saya keluar sekolah oknum siswa yang buat kacau didalam kelas sudah menunggu saya di depan sekolah dan siswa ini dikasih pisau badik oleh keluarganya, ini pisau dia mo suruh tikam akan sama saya dengan kalimat “Tikam jo dia”, ungkap Andre.
Ancaman itu terus berlanjut, kata Andre, setelah pulang sekolah, ada 4 orang yang menyusul dirinya sampai ke rumah orang tuanya.
“Sampai dirumah, 4 orang ini sudah bikin keributan di muka rumah, disitulah saya dorang keroyok,” ujarnya.
Menurut Andre, 4 terduga pelaku sempat mengajak adu duel (berkelahi) dengan orang tuanya. Namun, saat itu orang tuanya lagi tidur sehingga Andre langsung dikeroyok.
“Pas di depan rumah, pelaku ini ajak papa saya baku tes, tapi saat itu papa saya lagi tidur, jadi cuma saya yang dorang pukul,” jelasnya.
Atas kejadian ini, Andre telah melaporkan kasus pengeroyokan di Polsek Lemito, namun menurutnya, Polisi tidak menindaklanjuti laporan tersebut. “Saya sudah melapor bahkan sudah ada hasil visum, tapi sampai sekarang tidak ada penyelesaian,” katanya.
Untuk diketahui, kasus dugaan pengeroyokan tersebut terjadi pada Bulan Januari Tahun 2024. Kasus ini mencuat kembali, usai 2 dari 4 orang terduga pelaku mencari masalah kepada korban (Andre) dan orang tuanya, sehingga Herman Yusuf (orang tua korban) menampar pelaku, alhasil orang tua korban dilaporkan dan dibawa ke Mapolres Pohuwato.
Eksplorasi konten lain dari Harian Solo Raya - Berani, Tegas dan Bermartabat
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
