Banner IDwebhost
Banner IDwebhost

Operasi Miras di Demak: Sabhara Bantah Tudingan Terima Setoran

Penegakan Hukum Terhadap Miras Es Moni di Demak Terus Berlanjut Meski Ada Tudingan Miring

Bagikan :

HARIANSOLORAYA.COM II 05 Juli 2024 – Penegakan hukum terhadap peredaran Minuman Keras (Miras) jenis Es Moni di Kabupaten Demak terus berlanjut meskipun ada tudingan miring yang menyebutkan keterlibatan oknum polisi dalam menerima setoran dari penjual miras. Kasat Sabhara Polres Demak AKP Wasito dengan tegas membantah tudingan tersebut.

Dalam keterangannya, AKP Wasito menyatakan bahwa dirinya dan anggotanya tidak pernah menerima atensi atau setoran dari para penjual miras. Ia menegaskan bahwa saat ini Polres Demak sedang gencar melakukan operasi miras untuk memberantas peredaran minuman haram tersebut.

“Saya tidak pernah menerima atensi, dan tidak pernah memerintahkan anggota saya untuk meminta atensi dari para penjual Miras. Kami saat ini sedang gencar melakukan operasi miras,” ujar Wasito.

Lebih lanjut, AKP Wasito mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Kasi Propam sedang melacak oknum Polairud bernama Ulum yang diduga menerima atensi. Proses penyelidikan sedang dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait tudingan tersebut.

Sebelumnya, beberapa media telah memberitakan maraknya peredaran Miras jenis Es Moni di Kabupaten Demak. Miras tersebut banyak dikonsumsi oleh kalangan remaja yang membuat warga merasa cemas akan rusaknya moralitas generasi muda.

Distribusi miras dengan label Es Moni juga telah meluas hampir di semua kecamatan di Kabupaten Demak. Lemahnya penegakan hukum oleh aparat berwenang membuat peredaran barang haram ini berkembang dengan cepat.

Di Kecamatan Karang Tengah Demak, lapak-lapak penjual Es Moni tumbuh laksana jamur di musim hujan. Para pedagang mengaku tergiur dengan omzet besar dari penjualan Es Moni. Salah satu pedagang, Ab, mengaku bisa meraup laba bersih sekitar dua ratus ribu rupiah tiap kali berjualan.

“Kalau hasil kotornya lebih banyak lagi, bisa satu juta rupiah per hari. Tapi kita kerja kan gak dimakan sendiri Pak. Kita juga kasih mel (upeti) kepada anggota polisi yang sedang keliling,” ungkap Ab.

Dengan upeti yang diberikan, para pedagang berharap usaha mereka bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan dari pihak berwajib. Pemberian atensi dilakukan secara langsung ataupun melalui transfer dengan nilai yang tidak tetap tergantung ramai sepinya pembeli.

( TIM )

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Bagikan :

Eksplorasi konten lain dari Harian Solo Raya - Berani, Tegas dan Bermartabat

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Harian Solo Raya - Berani, Tegas dan Bermartabat

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca