SUKOHARJO, HARIANSOLORAYA.COM || Banjir di sejumlah lokasi Solo dan sekitarnya, salah satu penyebabnya adalah penyempitan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Hal itu terjadi akibat bantaran sungai yang mestinya untuk menjaga ekosistem kelancaran aliran air, telah digunakan untuk mendirikan bangunan semipermanen dan permanen.
Penyempitan DAS tersebut juga terjadi di bantaran Sungai Jenes mulai dari depan RS Ortopedi hingga di traffic light Pasar Sidodadi atau yang dikenal sebagai Pasar Kleco, Laweyan, Solo.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah sungai di sekitar Kota Solo meluap, salah satunya Kali Jenes yang melintas di Kartasura Sukoharjo hingga Kota Solo, menuju Sungai Bengawan Solo.
DeretanĀ bangunan permanen berdiri di sempadan Kali Jenes, di Mendungan, Desa Pabelan, Kartasura yang ditengarai hal itu membuat sempadan sungai menyempit.
Bahkan diantara bangunan itu, ada yang menjorok diatas aliran sungai, bahkan juga ada jembatan melintang diatasnya, dimana Informasinya, jembatan itu milik salah satu yayasan pendidikan.
Ketua Umum Lembaga Penyelamat Aset dan Anggaran Belanja Negara (LAPAAN) RI, DR BRM Kusuma Putra, SH., MH mengungkapkan pihaknya cukup prihatin dengan adanya pembiaran dugaan pelanggaran tersebut. Sebab berdirinya bangunan permanen yang berdiri kokoh dengan jarak rapat itu, berpotensi memicu bencana banjir akibat penyempitan sungai. Bangunan-bangunan tersebut juga banyak yang digunakan untuk kepentingan komersial.
Eksplorasi konten lain dari Harian Solo Raya - Berani, Tegas dan Bermartabat
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.